Seorang dokter asal Norwegia menulis surat kepada Presiden Amerika
Serikat (AS) Barack Obama. Surat tersebut menjelaskan situasi yang
terjadi saat ini di Gaza.
Berikut isi surat itu seperti dilansir Middle East Monitor, Selasa (22/7/2014):
Berikut isi surat itu seperti dilansir Middle East Monitor, Selasa (22/7/2014):
Kepada teman-teman
Tadi malam sangat mencekam akibat serangan darat yang dilancarkan ke Gaza kepada semua warga sipil tak bersalah yang terluka dan meninggal akibat mengalami pendarahan serta menggigil.
Para pahlawan di ambulans dan di seluruh rumah sakit Gaza bekerja 12 sampai 24 jam tanpa dibayar. Mereka mencoba memahami dan peduli atas kekacauan ini.
Sekarang, sekali lagi manusia diperlakukan seperti binatang oleh tentara yang paling bermoral di dunia" (sic!).
Kepedulian saya tidak ada habisnya, dengan rasa sakit, penderitaan dan syok yang diterima oleh mereka. Saya kagum terhadap staf dan relawan yang tidak ada habisnya.
Kedekatan saya dengan Palestina memberi saya kekuatan, meskipun sesaat saya ingin berteriak usai melihat seseorang menangis sambil mencium kulit dan rambut anaknya yang berlumuran darah di dalam pelukan.
Lebih dari 100 korban berdatangan dari wilayah Shifa dalam 24 jam terakhir yang ditampung di sebuah rumah sakit.
Tidak ada listrik, air, pakaian, obat-obatan, dan sejumlah fasilitas di rumah sakit seperti monitor semua berkarat seolah-olah baru diambil kemarin dari museum. Namun, para pahlawan ini tidak mengeluh. Mereka langsung saja bekerja seperti prajurit dengan keteguhan yang sangat besar.
Dan ketika saya menulis surat ini sendirian di tempat tidur untuk Anda, air mata saya mengalir tapi tidak berguna untuk menyembuhkan rasa sakit atas kesedihan, kemarahan dan ketakutan. Ini tidak terjadi!
Sekarang, suara simfoni dari perang mesin Israel yang mengerikan bermunculan dari kapal angkatan laut di ujung di pantai, pesawat F16 yang menderu, drone dan helikopter Apache yang bising.
Begitu banyak yang dibuat dan didanai oleh AS.
Obama - apakah Anda punya hati?
Saya mengundang Anda untuk menghabiskan waktu satu malam, hanya satu malam dengan kami di Rumah Sakit Shifa. Mungkin Anda bisa menyamar sebagai petugas kebersihan.
Saya yakin, 100 persen, itu akan mengubah sejarah.
Tak seorang pun dengan hati dan kekuatan bisa berjalan pada malam hari di Shifa tanpa bertekad untuk mengakhiri pembantaian rakyat Palestina.
Aliran sungai darah akan tetap mengalir setiap malam. Aku bisa mendengar telah ada instrumen kematian yang sedang didengungkan.
Silakan lakukan yang Anda bisa lakukan.
No comments:
Post a Comment
Gunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.